Minggu, 29 Januari 2012

POTRET KEHIDUPAN DIPINGGIRAN SUNGAI MENTAYA


 
Selamat Datang di kota Sampit...Welcome to Sampit bahasa Inggrisnya, hmm yupz, kali ini kita akan membahas tentang kota sampit, Kota dimana aku dibesarkan, Dalam sesi liburan kali ini., aku mencoba untuk mengangkat tema tentang kotaku sendiri and share with teman-teman semua.
Orang banyak bilang kota Sampit itu sempit. yah emang karena kebanyakan dari kita itu kalau lagi jalan-jalan kota Sampit pasti muter-muter situ aja.

 
Begini lah sedikit gambaran tentang kehidupan dikota sampit.Can u imagine? hidup dipinggir sungai. kehidupan dengan alam, mendengar suara gemericik air setelah bangun pagi. Hmm betapa indahnya bukan? Kehidupan dimuara atau dipinggiran sungai memang awal dari suatu timbulnya peradaban. Dimana hidup dipinggiran sungai, konon katanya lebih gampang daripada kita harus hidup jauh dari sumber air. 
Disampit peradabannya dimulai dari pinggiran sungai mentaya. Dimana, konon katanya orang-orang dari kecamatan ketapang itu sebarannya dari daerah baamang. Dimana sebagian hidup mereka adalah dipinggiran sungai tersebut. Berbagai manfaat didapatkan. Selain digunakan untuk sarana transportasi, sungai mentaya ini juga digunakan untuk rakyat sekitar yang tinggal dipinggiran sungai tersebut untuk kegiatannya sehari-hari, termasuk memasak, mencuci bahkan untuk mandi nich.. Bisa dibayangkan ga gimana nich jadinya?
Hmm… ga heran yah kalau banyak sampah dan pemukiman liar yang sangat menggangu pemandangan mata. Karena hidup dipinggir sungai terbilang enak bagi mereka. Yah tidak dipungkiri kalau zaman dahulu semua berawal dari pinggiran sungai tersebut. Namun, tidak ada salahnya untuk membuat kota ini indah dan bersih. Membiarkan air mengalir dengan tenang tanpa terganggu oleh genangan sampah diair. Selain itu sampah dapat merusak ekosistem dalam air. Dan menyebabkan pencemaran air yang dapat merusak apa saja yang terdapat pada kehidupan dalam air. Apabila lama-kelamaan dikonsumsi masyarakat sekitar akan sangat menggangu kesehatan manusia. Karena kita tidak tahu, bahkan tidak sadar bahwa barang yang kita buang setiap hari ke air mengandung zat berbahaya.
Aku tidak dapat membayangkan apabila ini terus berlanjut dan tidak diperhatikan. Ini adalah salah satu potret kehidupan di daerah sampit. Masih ada saja dikota yang masih berkembang ini seperti ini, bagaimana mewujudkan kota yang bersih dan asri pabila dari kita tidak dapat menjaga alam kita sendiri. Sepertinya kota sampit masih harus berusaha keras untuk itu… ataukah Kota Sampit akan mendapatkan gelar kota tercantik atau kota terkotor nantinya. Bisakah kita terima itu?

Tidak ada komentar: