Kamis, 13 Juni 2013

ALAT LABORATORIUM DAN FUNGSINYA



No.
Nama alat
Fungsi
1.
Erlenmeyer
Tempat membuat larutan atau tempat larutan sampel yang akan dilakukan untuk titrasi.
2.
Labu destilasi
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
3.
Gelas Beaker
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair.
4.
Corong gelas
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
5.
Corong bucher
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.

 
6.
Buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume suatu larutan yang digunakan dalam titrasi.
7.
Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
8.
Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
9.
Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
10.
Kondensor
Untuk destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
11.
Filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
12.
Pipet ukur
Untuk mengukur volume larutan
13.
Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
14.
Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
15.
Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
16.
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
17.
Spatula plastik
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik
18.
Spatula logam
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan / zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
19.
Kawat nikrom
untuk uji nyala dari beberapa zat.
20.
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
21.
Desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
22.
Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
23.
Gelas arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
24.
Hot hands
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
25.
Kertas saring
Untuk menyaring larutan.
26.
Kaki tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
27.
Kawat kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
28.
Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
29.
Penjepit
Untuk menjepit tabung reaksi.
30.
Stirer dan batang stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
31.
Mortal dan pastle
Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
32.
Krusibel
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
33.
Evaporating dish
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
34.
Klem dan statif
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
35.
Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
36.
Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
37.
Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
38.
Pemanas spiritus
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
39.
Pemanas atau pembakar bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
40.
Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
41.
Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
42.
Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
43.
Inkubator
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.
44.
Botol semprot
Untuk tempat aquades.
45.
Neraca analitik
Untuk menimbang zat yang akan digunakan dalam praktikum,
46.
Statif dasar persegi
Untuk merangkai peralatan praktikum
47.
Thermometer
Untuk mengukur suhu
48.
Tangkrus
Untuk menjepit cawan pada saat pemanasan
49.
Kalorimeter
Sebagai tempat untuk menyimpan larutan/cairan kimia agar suhunya tetap stabil.
50.
Filler
Sebagai pemompa pipet seukuran dan pipet berukuran.
51.
Plat tetes
Sebagai tempat untuk meletakkan sampel yang akan diuji
52.
Cawan uap
Sebagai tempat untuk ,menguapkan larutan.
53.
Botol timbang
Sebagai alas untuk menimbang zat dalam bentuk padatan/cairan
54.
Pipa kapiler
Untuk menentukan titik leleh suatu zat.
55.
Tabung sentrifuge
Untuk memisahkan senyawa dengan berat molekul yang berbeda dengan memanfaatkan gaya sentrifuge
56.
Pipa U
Untuk menghubungkan tabung-tabung reaksi dan mengetahui adanya gas atau tidak pada bahan kimia.
57.
Botol Kaca gelap
Untuk menyimpan larutan yang berwarna dan mudah teroksidasi, agar larutan tidak mudah teroksidasi, maka larutan yang berwarna ditempatkan pada botol yang berwarna gelap atau tidak terkena cahaya matahari .
58.
SSA
digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Dimana prinsip kerjanya yaitu interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan sampel.
59.
Pencacah alfa - beta
digunakan dalam pengukuran radioaktivitas cuplikan dalam bentuk filter berdasarkan gross radiasi alfa dan beta yang dipancarkan.
60.
Spektrometer gamma
digunakan untuk mengukur konsentrasi radionuklida didasarkan pada sinar gamma yang dipancarkan.
61.
Water bath
sebagai pemanas sekaligus penghomogenan suatu larutan. pada alat ini terdapat media air.
62.
Lab tong
digunakan untuk menjepit banyak alat
63.
Penjepit Beaker (Beaker tongs)
digunakan untuk membantu di dalam mengambil atau memindahkan beaker glass yang masih dalam kondisi panas
64.
Test tube clamps
digunakan di dalam membantu memegang tabung reaksi pada waktu tabung reaksi dipanaskan.
65.
Test tube stopper
digunakan untuk menutup mulut tabung reaksi secara rapat
66.
Pinset (Forceps)
digunakan untuk memisahkan suatu campuran
67.
Lemari asam
alat yang paling sering digunakan untuk
menghilangkan gas, debu, kabut, uap dan asap dari kegiatan laboratorium
untuk meminimalkan timbulnya racun dan konsentrasi bahan yang mudah
terbakar.

Tidak ada komentar: