BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Fosfor merupakan bahan makanan utama
yang digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor
di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam
bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut
pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang
penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu
organisme (Hutagalung et al, 1997).
Di perairan, unsur
fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalamm
bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa
organik yang berupa partikulat. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, besifat tidak larut, dan mengendap pada sediment
sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mills,
1996).
Karena begitu
pentingnya unsur fosfor dalam kehidupan, maka makalah ini dibuat untuk membahas
unsur fosfor secara mendetail.
B.
Tujuan
1. Mendeskripsikan
sejarah unsur fosfor
2. Menjelaskan
keberadaan unsur fosfor
3. Menjelaskan
sifat fisika dan sifat kimia unsur fosfor
4. Menjelaskan
pembuatan/teknik ekstaraksi dari unsur fosfor
5. Menjelaskan
kegunaan dan kerugian unsur fosfor
6. Mengetahui
senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor
C.
Rumusan
Permasalahan
1. Bagaimana
sejarah tentang unsur fosfor?
2. Bagaimanakah
keberadaan unsur fosfor?
3. Bagaimanakah
sifat fisika dan sifat kimia dari unsur fosfor?
4. Bagaimanakah
pembuatan/teknik ekstraksi dari unsur fosfor?
5. Apa
sajakah kegunaan dan kerugian dari unsur fosfor?
6. Apa
saja senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor?
D.
Manfaat
1. Memberikan
informasi tentang sejarah dari unsur fosfor
2. Dapat
mengetahui keberadaan dari unsur fosfor
3. Dapat
memahami sifat fisika dan sifat kimia dari unsur fosfor
4. Dapat
mengetahui pembuatan/teknik ekstraksi dari unsur fosfor
5. Dapat
mengetahui kegunaan dan kerugian dari unsur fosfor
6. Dapat
mengetahui senyawa-senyawa yang paling umum dari unsur fosfor
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Sejarah
Fosfor ditemukan oleh Hannig
Brand pada tahun 1669
di
Hamburg,Jerman.
Ia menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin
melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin,
dia baru menemukan unsur yang dia inginkan.
Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros
yang berarti 'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap
(glow-in-the dark).
B.
Keberadaan Unsur Fosfor
Di perairan unsur
fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam
bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa
organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen
sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mill dalam
Effendi 2003).
Fosfor
merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk
pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk
senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat
berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein.
Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat.
Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion
(orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat
dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang
penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu
organisme (Hutagalung et al, 1997).
Sumber
fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai.
Karena sungai membawa hanyutan sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya,
sehingga sumber fosfat dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan
fosfat di dalam air akan terurai menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam
bentuk ion H2PO4-, HPO42-,
PO43-. Fosfat diabsorpsi oleh fitoplankton dan seterusnya
masuk kedalam rantai makanan.
Senyawa
fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi tanah, buangan
dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat
dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming)
fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas
optimum fosfat untuk pertumbuhan plankton adalah 0,27 – 5,51 mg/liter
(Hutagalung et al, 1997).
Fosfat
dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses
fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid
koenzim). Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan
gelap. Ortofosfat (H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik
yang paling banyak terdapat dalam siklus fosfat. Distribusi bentuk yang beragam
dari fosfat di air laut dipengaruhi oleh proses biologi dan fisik. Dipermukaan
air, fosfat di angkut oleh fitoplankton sejak proses fotosintesis. Konsentrasi
fosfat di atas 0,3 µm akan menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada banyak
spesies fitoplankton. Untuk konsentrasi dibawah 0,3 µm ada bagian sel yang
cocok menghalangi dan sel fosfat kurang diproduksi.
Mungkin
hal ini tidak akan terjadi di laut sejak NO3 selalu habis sebelum
PO4 jatuh ke tingkat yang kritis. Pada musim panas, permukaan air mendekati 50%
seperti organik-P. Di laut dalam kebanyakan P berbentuk inorganik. Di musim
dingin hampir semua P adalah inorganik. Variasi di perairan pantai terjadi
karena proses upwelling dan kelimpahan fitoplankton. Pencampuran yang terjadi
dipermukaan pada musim dingin dapat disebabkan oleh bentuk linear di air
dangkal. Setelah musim dingin dan musim panas kelimpahan fosfat akan sangat
berkurang.Fosfor berperan dalam transfer energi di dalam sel, misalnya yang
terdapat pada ATP (Adenosine Triphospate) dan ADP (Adenosine Diphosphate).
Ortofosfat
yang merupakan produk ionisasi dari asam ortofosfat adalah bentuk fosfor yang
paling sederhana di perairan . Ortofosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus
mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat terlebih dahulu sebelum dapat
dimanfaatkan sebagai sumber fosfat. Setelah masuk kedalam tumbuhan, misalnya
fitoplankton, fosfat anorganik mengalami perubahan menjadi organofosfat. Fosfat
yang berikatan dengan ferri [Fe2(PO4)3]
bersifat tidak larut dan mengendap didasar perairan. Pada saat terjadi kondisi
anaerob, ion besi valensi tiga (ferri) ini mengalami reduksi menjadi ion besi
valensi dua (ferro) yang bersifat larut dan melepaskan fosfat keperairan,
sehingga meningkatkan keberadaan fosfat diperairan (Effendi 2003).
Studi
tentang sirkulasi fosfor di lingkungan perairan laut merupakan perhatian di berbagai
bidang ilmu bidang ilmu. Dengan menggunakan 32P para peneliti menghasilkan
kesimpulan umum bahwa bahwa konsentrasi fosfor akan berubah karena fosfor
merupakan salah satu zat yang digunakan oleh fitoplankton dalam proses
metabolisme. Damanhuri (1997) menyatakan bahwa kadar fosfat akan semakin tinggi
dengan menurnya kedalaman. Konsentrasi fosfat relatif konstan pada perairan
dalam biasanya terjadi pengendapan sehingga nutrien meningkat seiring dengan
waktu karena proses oksidasi f dan bahan organik. Adanya proses run off yang
berasal dari daratan akan mensuplai kadar fosfat pada lapisan permukaan, tetapi
ini tidak terlalu besar. Penambahan terbesar dari lapisan dalam melalui proses
kenaikan masa air.
Fosfor
muncul pada bagian yang beragam di dalam lingkungan bahari, beberapa muncul
dalam bentuk susunan organik seperti protein dan gula, beberapa juga muncul
dalam bentuk kalsium organik dan sebagian dalam bentuk inorganik dan partikel
besi fosfat, lalu juga dalam bentuk fosfat terlarut, walaupun fosfor muncul
dalam konsentrasi dibawah nitrogen, tapi pada kenyataanya fosfor dapat dengan
mudah di buat atau tersedia di dalam atau tersedia di dalam zona penetrasi
cahaya yang mencegah fosfor menjadi faktor pembatas di dalam produktifitas
bahari.
Diperairan,
bentuk unsur fosfor berubah secara terus menerus akibat proses dekomposisi dan
sintesis antara bentuk organik, dan bentuk anorganik yang dilakukan oleh
mikroba. Semua polifosfat mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan
ini bergantung pada suhu yang mendekati titik didih, perubahan polifosfat
menjadi ortofosfat berlangsung cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya
nilai pH. Perubahan polifosfat menjadi ortofosfat pada air limbah yang
mengandung banyak bakteri lebih cepat dibandingkan dengan perubahan yang
terjadi pada air bersih.
Keberadaan
fosfor diperairan alami biasanya relative kecil, dengan kaar yang lebih sedikit
dari pada kadar nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia, hewan, dan
ikan. Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan
nitrogen dapat menstimulir ledakan pertumbuhan algae di perairan (algae bloom).
Algae yang berlimpah ini dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang
selanjutnya dapat menghambat penetrasi oksigen dan cahaya mathari sehingga
kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada saat perairan cukup
mengandung fosfor, algae mengakumulasi fosfor di dalam sel melebihi
kebutuhannya. Fenomena yang demikian dikenal istilah konsumsi berlebih (luxury
consumption). Kelebihan fosfor yang diserap akan dimanfaatkan pada saat
perairan mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae masih dapat hidup untuk
beberapa waktuselama periode kekeurangan pasokan fosfor (Effendi 2003)
Berdasarkan
kadar fosfat total, perairan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: perairan
dengan tingkat kesuburan rendah yang memiliki kadar fosfat total berkisar
antara 0 – 0.02 mg/liter; perairan dengan tingkat kesuburan sedang memiliki
kadar fosfat 0.021 – 0.05 mg/liter; dan perairan dengan tingkat kesuburan
tinggi, memiliki kadar fosfat total 0.051 – 0.1 mg/liter (Effendi, 2003)
Pehitungan
persen pada beragam bentuk fosfat di H2O, NaCl, air laut, seperti
sebuah fungsi pada pH. Di laut dalam ion fosfat bentuknya lebih penting (50%
pada P= 1000 bar atau 10.000 m ). H2PO4- bebas adalah
lebih besar dengan persentase 49%, MgPO4-, 46%, dan 5%
CaHPO4. Sementara PO43- 27% seperti
MgPO4- dan 73% seperti CaPO4.
C. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Fosfor
a.
Sifat Fisika Unsur
Fosfor
1.) Warna
: tidak berwarna/merah/putih
2.) Wujud
: padat
3.) Titik
didih : 550 K (2770C)
4.) Titik
leleh : 317,3 K (44,20C)
5.) Massa
jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3
Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
6.) Energi
ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol
7.) Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang
lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak
berwarna dan transparan
8.) Fosfor
putih mudah menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
9.) Fosfor
merah tidak larut dalam semua pelarut.
b.
Sifat Kimia Unsur
Fosfor
1.) Fosfor
putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,
beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di
industri.
2.) Fosfor
merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai
bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.
D. Pembuatan/Teknik Ekstraksi
· Pembuatan
Fosfor
Fosfor
diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam
pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2
+ 6SiO2 + 10C P4
+ 6CaSiO3 + 10CO
· Reaksi
Pada Fosfor
1.)
Asam Fosfat :
Asam fosfat merupakan
cairan kental tidak berwarna dan mudah larut dalam air. asam fosfat dapat diperoleh dari
reaksi antara fosfor putih dengan oksigen kemudian tambahkan air. berikut reaksinya:
Selain
dengan cara ini asam fosfat dapat diperoleh dari batu fosfat yang direaksikan
dengan asam sulfat pekat.
Selain
itu, Asam fosfat dengan batu gamping akan membentuk dikalsium fosfat yang
merupakan bahan dasar pasta gigi dan makanan ternak.
Reaksi
sederhananya sebagai berikut:
Ca3 (PO4)2 + CaCO3 =====> Ca HPO4 (dikalsium fosfat)
Asam fosfat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda. Reaksi sederhananya sebagai berikut :
H3PO4 + Soda abu ======> 1,2,3.
1. Sodium tripoly phosphate -----> sebagai bahan detergent
2. Sodium triotho phosphate -----> pelembut air
3. Tetra sodium pyro phosphate ------> industri keramik.
Ca3 (PO4)2 + CaCO3 =====> Ca HPO4 (dikalsium fosfat)
Asam fosfat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda. Reaksi sederhananya sebagai berikut :
H3PO4 + Soda abu ======> 1,2,3.
1. Sodium tripoly phosphate -----> sebagai bahan detergent
2. Sodium triotho phosphate -----> pelembut air
3. Tetra sodium pyro phosphate ------> industri keramik.
2.)
Fosforil Halida
Adalah
X3PO, dimana X mungkin F, Cl atau Br. Salah satu yang terpenting
adalah Cl3PO, dapat diperoleh dengan reaksi :
2PCl3 + O2
2Cl3PO
P4O10 + 6PCl5 10Cl3PO
3.) Trimetilfosfit
Mudah
menjalankan isomerisasi spontan menjadi dimetilester dari asam metilfosfonat :
P(OCH3)3
CH3PO(OCH3)2
E.
Kegunaan dan Kerugian Unsur Fosfor
a.
Kegunaan
- Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
- Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
- Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
- asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya.
- Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
- Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
- bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
- Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk energi dan pertumbuhan
b.
Kerugian
- Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat utama membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya ”From Beirut to Jerusalem” (Kuala Lumpur, 2002), zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.
Ketika fosfor putih ditembakan atau dibakar
udara maka akan bereaksi dengan oksigen membentuk fosfor pentaoksida (P2O5). Walaupun fosfor berbahaya namun
yang paling berbahaya yaitu terletak pada proses pembakaran fosfor dan hasil
pembakaran fosfor bukan pada ledakannya.
Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat
eksotermis yaitu menghasilkan suhu sekitar 800°C. Suhu yang tinggi inilah yang
akan merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ
tubuh. Sedangkan hasil pembakaran
fosfor putih yaitu berupa P2O5 dalam bentuk asap. Asap
yang dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun asap inipun bersifat
korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh manusia. Oleh sebab itu jika fosfor
ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika terbakar akan merusak
sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai mata maka akan
menyebabkan kebutaan, jika dihirup akan merusak kerongkongan bahkan paru-paru
jika dalam jumlah yang lebih banyak, jika mengenai kulit maka akan menyebabkan
luka bakar dan akan lebih parah lagi jika terkena dalam jumlah banyak.
F. Senyawa-Senyawa Paling
Umum dengan Unsur Fosfor
·
Fosfor yang dapat dikonsumsi oleh
tanaman adalah dalam bentuk fosfat, seperti diamonium fosfat ((NH4)2HPO4)
atau kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).
·
Trinatrium fosfat (Na3PO4),
Seyawa fosfor anorganik yang biasa terdapat di perairan
·
Sumber alami fosfor diperairan
adalah pelapukan batuan mineral, misalnya fluorapatite
[Ca5-(PO4)3F], hydroxylapatite [Ca5-(PO4)3OH], strengire [Fe(PO4)2H2O], whitlockite [Ca5-(PO4)2],
dan berlinite (AIPO4)
·
Senyawa
anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto)
asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan
90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang
penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu
organisme.
·
Fluor-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaF
·
Karbonato-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaCO3
·
Hidroksi-apatit 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
·
Oksi-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaO
·
Trikalsium-fosfat Ca3(PO4)2
·
Dikalsium-fosfat CaHPO4
·
Monokalsium-fosfat Ca(H2PO4)2
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Fosfor merupakan unsur penting dalam
makhluk hidup. Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen
2. Di
perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan
polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat.
3. Sifat
fisikanya adalah Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang
memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan
transparan. Dan sifat kimianya yaitu fosfor ada yang bersifat reaktif/tidak reaktif,
mudah terbakar, dan beracun.
4. -Fosfor
diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam
pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2
+ 6SiO2 + 10C P4
+ 6CaSiO3 + 10CO
5. Kegunaan fosfor yang terpenting
adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang api, pestisida,
odol, dan deterjen. Kerugian dari fosfor adalah merusak
jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh pada suhu
yang tinggi.
6. Senyawaan
umum Fosfor adalah diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) atau
kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).
B.
Saran
Hati-
hati dalam membakar Fosfor dengan suhu yang tinggi karena dapat menghasilkan
asap yang bersifat korosif dan akhirnya dapat merusak jaringan tubuh.
Disarankan memanfaatkan fosfor sebaik mungkin dan tidak
menyalah gunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta :
Kanisius
Hutagalung, Horas P,
Deddy Setiapermana, dan Hadi Riyono. 1997. Metode
Analisis Air Laut, Sedimen, dan Biota. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar – Dasar Ekologi. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada
Sanusi, Harpasis. 2006.
KIMIA LAUT Proses Fisik Kimia dan
Interaksinya dengan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor : Departemen Ilmu
dan Teknologi Kelautan
http:/anorganik/Fosfor Dan Bahaya Bom
Fosfor « chemistry for peace not for war.html
http:/anorganik/fosfat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar