Lemak
merupakan salah satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat dalam
tumbuhan, hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia. Lemak
yang pada suhu kamar berbentuk cair disebut minyak, sedangkan istilah lemak
biasanya digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari
hewan, sedangkan minyak dari tumbuhan. Beberapa contoh lemak dan minyak adalah
lemak sapi, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak ikan.
Berikut
ciri-ciri lemak :
- Komposisi : C, H dan
O (umum), kadang : N, P
- Tidak memiliki gugus
fungsional khusus
- Merupakan ester dari
asam karboksilat rantai panjang dengan alkohol (gliserol)
Lemak dan
minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid , yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),
Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak
dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak
mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut.
Bahan-bahan dan
senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat
terlarut . Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi.
Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan
menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi
dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali
dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak
terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut non-polar.
Lemak dan
minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti
“triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester
. Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam
karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang
panjang dan tidak bercabang.
A.
Rumus Struktur dan Tata Nama Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam
karboksilat suku tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam
lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH),
asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH),
dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul
gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.
Struktur umum molekul lemak seperti terlihat pada ilustrasi dibawah ini:
Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan
R3–COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Nama lazim dari
lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril
yang diikuti oleh nama asam lemak. Contoh:
B.
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
1
. Jenis-jenis Asam Lemak
Molekul
lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu,
penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya.
Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan
atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam
laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
struktur lemak jenuh
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung
ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan
asam linolenat.
struktur asam lemak
tak jenuh
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak
dapat dilihat pada tabel
Rumus Struktur dan Rumus Molekul Asam Lemak
C.
Sifat-Sifat Lemak
1.
Sifat Fisis Lemak
a. Pada
suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari
tumbuhan berupa zat cair.
b. Lemak
yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak
yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh:
Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik
lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat)
mempunyai titik lebur –17 °C.
c. Lemak
yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang
mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
d. Semua
lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panasmerupakan pelarut lemak
yang baik.
D. Hidrolisa Lemak
Dalam
reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas
dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini
terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut.
E. Penyabunan
Reaksi
ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila
penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan
gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
F. Hidrogenasi Lemak
Proses
hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak
pada lemak atau minyak . setelah proses hidrogenasi selesai , minyak
didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring . Hasilnya adalah minyak
yang bersifat plastis atau keras , tergantung pada derajat kejenuhan.
G.
Penggunaan Lemak dan Minyak dalam Kehidupan Sehari-hari
Lemak
atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai
berikut.
1. Sumber energi bagi tubuh
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau
sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram
lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan mentega atau
margarin
Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarin
dengan cara hidrogenasi.
3. Bahan pembuatan sabun
Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak
dengan KOH atau NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras
(bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan
sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-hari
dikenal dengan sebutan sabun mandi.
H. Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung
gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai
asam lemak.
Penggunaan
fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen
penyusun membran sel
2. Sebagai agen emulsi
Struktur
Fosfolipid
Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalah fosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin), fosfatidiletanolamina (PE atau GPEtn), dan
fosfatidilserina (PS atau GPSer). Selain
berperan sebagai komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi protein intra-
dan antarseluler, beberapa gliserofosfolipid di dalam sel-sel eukariotik,
seperti fosfatidilinositol dan asam
fosfatidat adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua
yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak
berantai panjang.
Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan
valensi yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan
alkohol yang lain, misalnya alkohol amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang utama pada membran sel lapisan lemak.
Fosfolipid yang umum dijumpai adalah:
- Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina
- Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.
Sifat
fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang
diikatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar