Menjadi guru, bukanlah pekerjaan
mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian, dan juga ketekunan. Harus ada pula
kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan pelajaran. Sebab, sejatinya, guru
bukan hanya mendidik, tapi juga mengajarkan. Hanya orang-orang tertentu saja
yang mampu menjalankannya.
Menjadi guru juga bukan sesuatu
yang gampang.Apalagi, menjadi guru bagi anak-anak yang mempunyai “keistimewaan”.Dalam
tanda kutip disini adalah anak-anak yang mengalami sindroma gangguan otak belakang.
Namun miris sekali ternyata
semua itu hanya lah angan-angan saja. Banyak sekali guru yang kurang memahami bagaimana
cara mengajar yang baik. Terlebih dalam cakupan tentang Ilmu Pengetahuan Alam. Sebut
saja itu Kimia. Mungkin hanya beberapa guru yang dapat menerapkan system
pengajaran dengan baik. Terkadang guru hanya memberikan apa yang sudah ada didalam
buku, istilah kasarnya menyalin atau mendikte kembali kalimat-kalimat yang
sudah terdapat dalam buku tersebut.
Padahal profesi seorang guru selain profesi untuk
mengajar dituntut pula untuk dapat mengajar peserta didik dengan baik. Seperti
yang tercantum pada kurikulum 2004 bahwa Mata pelajaran kimia di SMA & MA berfungsi dan bertujuan
sebagai berikut:
1.
Menyadari keteraturan dan keindahan alam untuk mengagungkan kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa.
2.
Memupuk sikap ilmiah yang mencakup:
·
Sikap jujur dan obyektif terhadap data;
·
Sikap terbuka, yaitu bersedia menerima pendapat orang lain serta mau mengubah
pandangannya, jika ada bukti bahwa pandangannya tidak benar;
·
Ulet dan tidak cepat putus asa;
·
Kritis terhadap pernyataan ilmiah, yaitu tidak mudah percaya tanpa ada dukungan
hasil observasi empiris; dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
3.
Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau
eksperimen, dimana siswa melakukan pengujian hipotesis dengan merancang eksperimen
melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan interpretasi data,
serta mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tertulis.
4.
Meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains yang dapat bermanfaat dan juga
merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola
dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
5.
Memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya dan penerapannya untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
6.
Membentuk sikap yang positif terhadap kimia, yaitu merasa tertarik untuk
mempelajari kimia lebih lanjut karena merasakan keindahan dalam keteraturan perilaku
alam serta kemampuan kimia dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan penerapannya
dalam teknologi.
Sebaiknya guru tidak mengajarkan kepada peserta didiknya secara
textbook sehingga peserta didik merasa bosan dalam menerima pelajaran tersebut.
Kaitkan apa yang telah kita pelajari dengan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, agar peserta didik lebih mudah memahami konsep pelajaran yang kita
berikan kepadanya.
Terkadang guru juga suka sekali memberikan pertanyaan
yang diluar kemampuan siswa dan juga tidak sesuai dengan konsep yang ada, sehingga
terkesan pelajaran Kimia itu susah sekali untuk dipelajari. Menggunakan teknologi
dalam system pengajaran juga lebih baik, agar siswa tidak bosan terhadap pelajaran
yang disampaikan.Untuk itu perlu bagi guru untuk dapat menguasai media computer
ataupun internet agar guru tidak ketinggalan zaman saat ada aplikasi terbaru
yang berhubungan dengan Kimia dan membuat system pembelajaran menjadi mudah dan
menarik.
Menguasai konsep pembelajaran itu sangat penting bagi seorang
guru, terlebih apabila peserta didik ingin mencari tahu hal yang berhubungandengan
Kimia ataupun konsep pelajaran yang akan diajarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar