Larutan adalah campuran yang homogen dari dua zat atau
lebih yang masing-masing komponennya tidak dapat dibedakan lagi. Misalnya
larutan gula yang dibuat dari air dan gula. Ciri-ciri larutan 1 fase, jernih, homogen, diameter partikel: <1 dapat="" disaring="" font="" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;" tidak=""> dan
tidak memisah jika
didiamkan(tidak membentuk
endapan).
Sedangkan
larutan biner adalah larutan yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Contoh
larutan biner :
Berdasarkan daya
hantarnya larutan dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan
elektrolit yang memiliki daya hantar listrik sangat baik. Daya hantar listrik
yang kuat tersebut karena senyawa elektrolit terionisasi sempurna sehingga
ion-ion yang dihasilkan sangat banyak. Contoh : larutan garam, larutan aki.
b. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan
elektrolit yang memiliki daya hantar listrik lemah. Daya hantar listrik yang
lemah tersebut disebabkan karena senyawa elektrolit terionisasi sebagian
sehingga ion-ion yang dihasilkan sedikit. Contoh : larutan cuka, larutan
ammonium hidroksida,
Larutan
nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena
senyawanya tidak dapat terionisasi meskipun dilarutkan. Contoh : larutan gula.
Ciri-ciri
dari larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit :
Jenis elektrolit
|
Nyala lampu
|
Gelembung gas
|
||||
Terang
|
Redup
|
Tidak nyala
|
Banyak
|
Sedikit
|
Tidak ada
|
|
Elektrolit kuat
|
√
|
√
|
||||
Elektrolit lemah
|
√
|
√
|
||||
Nonelektrolit
|
√
|
√
|
Perbedaan
dari larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit :
Jenis elektrolit
|
Nyala lampu
|
Gelembung gas
|
Elektrolit kuat
|
++
|
++
|
Elektrolit lemah
|
+
|
+
|
Nonelektrolit
|
-
|
-
|
Umumnya reaksi ionisasi dapat terjadi pada senyawa ion dan kovalen.
1.
Senyawa ion
Reaksi ionisasi pada senyawa ion disebut juga
reaksi disosiasi. Senyawa ion tersusun atas ion positif(kation) dan ion
negative (anion). Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan
dalam air. Pada keadaan Kristal (padat)
tidak dapat menghantarkan listrik, sebab ion-ionnya tidak bergerak bebas. Larutan
dari senyawa ion tersebut merupakan penghantar yang baik karena dalam larutan
terionisasi sempurna.
Contoh :
NaCl --> Na+ + Cl-
2.
Senyawa kovalen
Zat yang merupakan molekul kovalen yang
bereaksi dengan air juga akan menghasilkan ion-ion sehingga larutan elektrolit
juga merupakan suatu elektrolit. Senyawa kovalen dalam bentuk murni tidak dapat
menghantarkan listrik walaupun dalam bentuk cairan. Misalnya, HCl murni. Tetapi
apabila dilarutkan didalam air, HCl murni dapat menghantarkan listrik. Senyawa
kovalen yang dapat menghantarkan listrik adalah senyawa kovalen polar, yang
mudah terion dalam larutan. Reaksi HCl dilarutka dalam air, akan terjadi reaksi
sebagai berikut :
HCl + H2O --> H3O+ + Cl-
Reaksi ionisasi pada senyawa kovalen terjadi
karena adanya perpindahan proton atau ion hidrogen (H+) dari molekul
HCl kemolekul air sehingga menghasilkan ion hidronium (H3O+)
dan ion klorida (Cl-)
Kekuatan suatu larutan
elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajat disosiasi (α).
Derajat
ionisasi kuat adalah 1 atau mendekati 1, derajat ionisasi elektrolit lemah
antara 0-1, sedangkan derajat ionisasi nonelektrolit adalah 0. Nilai tersebut
menggambarkan sempurna atau tidaknya suatu reaksi ionisasi. Pada elektrolit
kuat, ion-ion akan terionisasi sempurna. Elektrolit lemah hanya terionisasi
sebagian, sedangkan nonelektrolit tidak terionisasi.
Kekuatan
larutan elektroit ditentukan oleh beberapa faktor :
- Jenis larutan elektrolit, tentu saja elektrolit kuat dalam konsentrasi yang sama atau hampir sama mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika dibanding larutan nonelektrolit. Sebab dalam larutan non elektrolit lemah hanya sebagian kecil larutan yang terurai menjadi ion2nya (misal dengan derajat dissosiasi = 0,00001 berarti yang terurai hanya 0,001% dari total konsentrasinya) sedangkan larutan elektrolit kuat hampir semuanya terurai (100% dari konsentrasi terurai)
- Kadar/Konsentrasinya, bila sama jenisnya (sama-sama elektrolit lemah atau sama-sama elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit ditentukan oleh konsentrasinya. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar kekuatannya. Karena semakin banyak yang mengion.
- Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit.
Misalnya
:
Bandingkan
kekuatan 0,3 M KCl dengan 0,3 M CaCl2...?
Jawab
:
Karena
keduanya merupakan elektrolit kuat maka konsentrasi dan jumlah ion per molekul
lah yang menentukan.
KCl --> K+ + Cl- banyaknya ion= 1+1 = 2
CaCl2 --> Ca+2 + 2Cl- banyaknya
ion= 1 + 2 = 3
Konsentrasi
Ion pada KCl = 0,3 M x 2 ion = 0,6 M
Konsentrasi
Ion CaCl2 = 0,3 M x 3 ion = 0,9 M
Berarti kekuatan elektrolit kedua larutan tersebut adalah CaCl2 lebih besar daripada KCl. Semakin besar hasil kali
konsentrasi dengan jumlah ion, maka daya hantar listriknya semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar