Kamis, 26 September 2013

Handout Elektrolit dan Nonelektrolit


                     Larutan adalah campuran yang homogen dari dua zat atau lebih yang masing-masing komponennya tidak dapat dibedakan lagi. Misalnya larutan gula yang dibuat dari air dan gula. Ciri-ciri larutan 1 fase, jernih, homogen, diameter partikel:  <1 dapat="" disaring="" font="" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;" tidak=""> dan
tidak memisah jika didiamkan(tidak membentuk endapan).
                   Sedangkan larutan biner adalah larutan yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Contoh larutan biner :

         
            Berdasarkan daya hantarnya larutan dibedakan menjadi 2 yaitu :
           

                                   
       Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, karena senyawa elektrolit didalam larutan terurai menjadi ion-ionnya yakni ion positif dan ion negatif. Larutan elektrolit dibagi menjadi 2 yakni :
a.       Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit yang memiliki daya hantar listrik sangat baik. Daya hantar listrik yang kuat tersebut karena senyawa elektrolit terionisasi sempurna sehingga ion-ion yang dihasilkan sangat banyak. Contoh : larutan garam, larutan aki.
b.      Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan elektrolit yang memiliki daya hantar listrik lemah. Daya hantar listrik yang lemah tersebut disebabkan karena senyawa elektrolit terionisasi sebagian sehingga ion-ion yang dihasilkan sedikit. Contoh : larutan cuka, larutan ammonium hidroksida,
      Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena senyawanya tidak dapat terionisasi meskipun dilarutkan. Contoh : larutan gula.
             
Ciri-ciri dari larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit :
Jenis elektrolit
Nyala lampu
Gelembung gas
Terang
Redup
Tidak nyala
Banyak
Sedikit
Tidak ada
Elektrolit kuat




Elektrolit lemah




Nonelektrolit





Perbedaan dari larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit :
Jenis elektrolit
Nyala lampu
Gelembung gas
Elektrolit kuat
++
++
Elektrolit lemah
+
+
Nonelektrolit
-
-
 

Umumnya reaksi ionisasi dapat terjadi pada senyawa ion dan kovalen.

1.      Senyawa ion

Reaksi ionisasi pada senyawa ion disebut juga reaksi disosiasi. Senyawa ion tersusun atas ion positif(kation) dan ion negative (anion). Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan dalam air.  Pada keadaan Kristal (padat) tidak dapat menghantarkan listrik, sebab ion-ionnya tidak bergerak bebas. Larutan dari senyawa ion tersebut merupakan penghantar yang baik karena dalam larutan terionisasi sempurna.

Contoh :

NaCl --> Na+ + Cl-



2.      Senyawa kovalen

Zat yang merupakan molekul kovalen yang bereaksi dengan air juga akan menghasilkan ion-ion sehingga larutan elektrolit juga merupakan suatu elektrolit. Senyawa kovalen dalam bentuk murni tidak dapat menghantarkan listrik walaupun dalam bentuk cairan. Misalnya, HCl murni. Tetapi apabila dilarutkan didalam air, HCl murni dapat menghantarkan listrik. Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan listrik adalah senyawa kovalen polar, yang mudah terion dalam larutan. Reaksi HCl dilarutka dalam air, akan terjadi reaksi sebagai berikut :

HCl + H2O --> H3O+ + Cl-

Reaksi ionisasi pada senyawa kovalen terjadi karena adanya perpindahan proton atau ion hidrogen (H+) dari molekul HCl kemolekul air sehingga menghasilkan ion hidronium (H3O+) dan ion klorida (Cl-)



                          Kekuatan suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajat disosiasi (α).




                                    Derajat ionisasi kuat adalah 1 atau mendekati 1, derajat ionisasi elektrolit lemah antara 0-1, sedangkan derajat ionisasi nonelektrolit adalah 0. Nilai tersebut menggambarkan sempurna atau tidaknya suatu reaksi ionisasi. Pada elektrolit kuat, ion-ion akan terionisasi sempurna. Elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian, sedangkan nonelektrolit tidak terionisasi.

Kekuatan larutan elektroit ditentukan oleh beberapa faktor :

  • Jenis larutan elektrolit, tentu saja elektrolit kuat dalam konsentrasi yang sama atau hampir sama mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika dibanding larutan nonelektrolit. Sebab dalam larutan non elektrolit lemah hanya sebagian kecil larutan yang terurai menjadi ion2nya (misal dengan derajat dissosiasi = 0,00001 berarti yang terurai hanya  0,001% dari total konsentrasinya) sedangkan larutan elektrolit kuat hampir semuanya terurai (100% dari konsentrasi terurai)
  •  Kadar/Konsentrasinya, bila sama jenisnya (sama-sama elektrolit lemah atau sama-sama elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit ditentukan oleh konsentrasinya. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar kekuatannya. Karena semakin banyak yang mengion.
  • Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit.

Misalnya :

Bandingkan kekuatan 0,3 M KCl dengan  0,3 M CaCl2...?

Jawab :

Karena keduanya merupakan elektrolit kuat maka konsentrasi dan jumlah ion per molekul lah yang menentukan.

KCl --> K+ + Cl-                      banyaknya ion= 1+1 = 2

CaCl2 --> Ca+2 + 2Cl-                   banyaknya ion= 1 + 2 = 3

Konsentrasi Ion pada KCl = 0,3 M x 2 ion = 0,6 M

Konsentrasi Ion CaCl2 = 0,3 M x 3 ion = 0,9 M 
Berarti kekuatan elektrolit kedua larutan tersebut adalah CaCl2 lebih besar daripada KCl. Semakin  besar hasil kali konsentrasi dengan jumlah ion, maka daya hantar listriknya semakin besar.

Tidak ada komentar: